Kamis, 18 Desember 2008

PT.Karya Abadi Utama

Jl.Pramuka Raya No.19 – Semarang Tlp 5296314

Nomor :001/XI/Pameran/08 Semarang, 27 September 2008

Lampiran :-

Perihal :Undangan untuk membuka pameran kami

Kepada

Yth . Bapak Drs.Bukhri Amin

Di Tempat

Dengan hormat,

Dengan maksud memudahkan masyarakat mencari beragam buku mulai dari buku lama sampai buku yang terbaru terbitan kami,kami menyelenggarakan pameran buku.

Maka dengan ini kami mengundang bapak untuk membuka acara pameran kami yang akan diselenggarakan pada:

Tempat : Gedung Jenderal Sudirman

Tanggal : 27 Oktober - 2 November 2008

Waktu : 09.00 – 20.00 WIB

Kami harap bapak berkenan hadir di acara pembukaan pameran kami.Demikian surat ini kami sampaikan mohon maaf apabila ada salah pengetikan nama atau gelar.Terima kasih atas perhatian bapak.

Direktur



SUSILO


Drs.Susilo Budiyono

Tembusan :

1. Direktur Utama

2. Para karyawan dan staf ahli

Rincian Surat Resmi

Surat resmi terdiri dari beberapa bagian : 1. Kepala surat

2.Tempat dan Tanggal surat

3.Nomor ,Lampiran , Perihal surat

4.Alamat tujuan

5.Salam pembuka

6.Pembuka surat

7.Isi surat

8.Penutup surat

9.Nama instansi yang menanda tangani surat,

Jabatan.

10.Tembusan

Surat resmi terdiri dari tiga perihal : 1. Permohonan

2. Pemberitahuan

3. Undangan

Surat resmi biasanya dibuat oleh : 1. Lembaga / Yayasan

2. Perusahaan

3. Negara

4. Organisasi/Perkumpulan

5. Pribadi

6.dsb

Surat resmi adalah surat yang ditujukan kepada orang lain atau suatu instansi dengan menggunakan bahasa serta tutur kata yang baik dan benar.

Surat Resmi biasanya ditujukan kepada pribadi,perusahaan,yayasan,organisasi,Negara,dll

Pengalam ke Bali

Waktu liburan tahun lalu saya beserta keluarga berliburan ke Bali.Disana kami awalnya mencari hotel,akhirnya kami mendapatkan hotel setelah itu kami beristirahat disana sebelum melakukan kunjungan wisata ke esokkan harinya.Kegiatan pertama adalah melihat sunrise di pantai kuta karena kata orang sunrise dan sunset disana sangat bagus ditambah dengan deburan ombak seperti rangkain nada menyambut sang surya.Kemudian kami kembali ke hotel dan sarapan.

Kami lalu mencari rental mobil dan seorang pemandu wisata untuk menunjukkan jalan diBali kepada kami,nama Pemandu wisata itu mas Agus setiap perjalanan yang kami lalui selalu saja ayah saya bercerita kepada pemandu kami tentang apapun untuk memeriahkan suasan Karena kami hanya diam dan melamun memandangi pemandangan alam Bali.Dan tujuan kami sekarang adalah Bedugul.

Ketika kami tiba di Bedugul,kami singgah di sebuah rumah makan untuk makan siang setelah itu kami memasuki wilayah pariwisata Bedugul,ternyata sedang ada upacara adat disana tapi sayangnya kami tidak bisa masuk ke tempat adat tersebut.

Untuk mengobati kekecewaan kami,kami mulai berfoto-foto bersama tapi tanpa sengaja tante saya yang baru menyusul kami dari Jakarta tadi pagi,berfoto didepan rumpunan bambu yang dilingkari tali kuning,kami kira itu hanya tali biasa.Tapi itu ternyata tanda bahwa bambu itu dikeramatkan warga sekitar,Kami pertama tidak terlalu memercayai mitos seperti itu .

Malam harinya tante saya demam,kami hanya mengagap dia hanya kecapekan tadi siang,tapi kata pemandu kami dia sakit karena berfoto didepan rumpunan bambu itu tanpa meminta izin atau permisi terlebih dahulu.ternyata masyarakat Bali masih memengang utuh adat leluhur mereka yang masih percaya pada benda-benda gaib (Dinanisme).

Akhirnya kami hanya pergi ke pantai kuta,jalan legian,Monumen Ground Zero,dan Orang dewasa pergi ke pasar Sukowati,dan kami anak kecil hanya disekeliling kuta.Setelah tante kami sembuh kamipun pulang dengan hati riang walaupun tidak bisa menikmati seluruh objek wisata di Bali.

PengalamKALAM

Waktu ada pengumuman tentang akan diadakannya KALAM saya masih bingung kapan diadakan dan dimana? Setelah dijelaskan saya akhirnya mengerti dan tahu kapan dilaksanakan.

Tahap pertama kita diberi pengumuman tentang pembagian kelompok , saya sempat kaget sekaligus tidak percaya waktu salah satu teman saya bilang nama saya ada dikelompok laki – laki.

Karena saya tidak percaya akhirnya saya pergi ngecek sendiri , tapi memang nama saya ada dikelompok laki – laki setelah itu saya menghadap kepada pak Adi untuk mengklarifikasi bahwa saya harusnya dikelompok perempuan bukan laki – laki setelah itu saya dipindahkan ke kelompok 4 putri.

Tahap kedua kita pencarian mentor dan nametag , dan kelompokku mentornya kak Echa dan nametagnya modelnya seperti kamera. Kita juga persiapan barang – barang yang akan dibawa untuk keperluan KALAM , setelah semua persiapan sudah beres kita pembagian kamar dan pembukaan KALAM .

Kelompokku mendapat kamar diruang sejarah bersama kelompok 3, kita selama dua malam tiga hari dan menjalankan KALAM dengan lancar tanpa halangan tapi kadang dalam pemberian materi kadang – kadang saya senyum – senyum sendiri apabila ada teman yang ingin HIP , kebetulan saya duduk agak belakang jadi sering lihat kalau teman mau HIP.

Kalau soal makan dan tidur enak – enak saja tapi kalau mau mandi antri banget , waktu hari terakhir saya memilih untuk tidak mandi karena ingin packing barang – barang setelah itu penutupan KALAM dan pulang ke rumah masing – masing.

Rincian menceritakan pengalaman

Menceritakan pengalaman bisa dilakukuan dengan berbagai cara,gaya, dan kekhasan tersendiri sesuai dengan orang yang menceritakan.

Cara,gaya, dan kekhasan itu ditentukan oleh orang yang menceritakan dan apa yang diceritakan.ada orang yang bercerita dengan : - gaya heboh

- gaya bahasa (diksi) yang terpilih

- gaya kocak

- gaya malu-malu

- Dll

Seseorang dapat diakui oleh orang lain mampu bercerita dengan baik, jika mampu membuat pendengar seperti ikut masuk kedalam cerita/kejadian tersebut.

Untuk mampu bercerita dengan baik kita memerlukan kepiawaian dalam mendeskripsikan peristiwa tersebut dengan gaya, dan khas,pilihan kata yang tepat sehingga tujuan bercerita sampai ke pendengar dan dapat dimengerti oleh pendengar tersebut.

Kepiawaian tidak didapat secara alami melainkan dengan belajar dengan tekun.

Agar mampu menguasai kemampuan bercerita dengan baik, kita dapat mengikuti langkah-langkah berikut : 1. Tentukan peristiwa/kejadian yang akan diceritakan.Meski

Sebagian besar yang dapat diingat, focus pada salah satu

Cerita saja.

2. Bayangkan dan ingat-ingat pengalaman tersebut.

3. Jika perlu buatlah kerangka cerita berisi urutan kejadian

Yang memudahkan dalm menceritakan tersebut.

4. Gunakanlah pilihan kata yang menarik agar pendengar tidak

Bosan.

5. Berlatihlah bercerita meskipun hanya diri sendiri, sebab

Kelancaran merupakan bagian yang penting dalam bercerita.

Dalam menceritakan pengalaman pakailah kalimat efektif .

Bakat Dion

Saat istirahat, Dion duduk di pinggir lapangan. Bersama teman-teman lainya, ia asyik menonton permainan sepak bola. Idho memang gesit dan lincah menggiring bola. Ia juga kapten tim sepak bola sekolah. Tim itu pernah menjadi juara pertama pertandingan sepak bola antar SD se-kotamadya. Makanya Idho menjadi idola di sekolah.

“Ikut saja latihan bersamaku, tiap Minggu sore,” ujar Idho. Dion tidak menyangka latihan itu sangat berat. Dia harus berlari mengelilingi lapangan sebanyak 10 kali. Idho tampak sangat menikmati latihan itu. Dion akhirnya hanya tahan berlatihan selama dua minggu. Sejak itu, ia tak ingin lagi bermain sepak bola. Dion cukup puas dengan menjadi penonton sepak bola seperti saat itu.

Bel berbunyi, tanda jam istirahat usai. Dion berlari masuk ke dalam kelas. Pelajaran selanjutnya adalah matematika. Dion tidak suka dengan pelajaran ini. Lagipula ia tidak begitu pandai dalam mata pelajaran matematika. Seperti biasa, Bu guru meminta Dudi maju untuk mengerjakan soal. Dudi adalah murid yang paling jago matematika di kelas. Dia pernah ditunjuk mewakili sekolah dalam lomba matematika. Dan Dudi berhasil meraih juara dua. Hal itu membuat Dudi menjadi terkenal, di kalangan guru maupun di antara murid. Jika soal matematika yang sulit, teman-teman pasti meminta bantuan Dudi.

Hari ini Dion merasa rendah diri. Dia merasa tidak memiliki bakat. Tidak memiliki prestasi di bidang matematika seperti Dudi. Tidak juga pandai bermain sepak bola seperti Idho. Saat bel pulang sekolah berbunyi, Bu Guru meminta Dion tetap tinggal. Ada yang ingin Bu Guru bicarakan dengannya di ruang guru. Dion panik. Ia tidak merasa melakukan kesalahan. Apakah ia dipanggil karena ulangan matematikanya jelek ? Dion bertanya-tanya dalam hati.

“Kamu dipilih untuk mewakili sekolah dalam lomba menulis puisi,” kata Bu Guru setelah mereka tiba di ruang guru.

“ Tapi, mengapa saya yang dipilih?” Tanya Dion bingung. “Kenapa bukan Dudi atau Idho, Bu?” “Ibu memilih kamu, karena Ibu lihat kamu pandai mengarang. Dudi memang jago berhitung, dan Idho jago olahraga. Tapi yang Ibu perlukan adalah anak yang pandai mengarang. Dan pilihan Ibu jatuh padamu,” jelas bu Guru.

Dion sadar, ia memang sangat suka mengarang. Ia selalu mendapat nilai bagus bila ada PR mengarang. Namun ia belum pernah menulis puisi.

“ Kamu, kan, sudah biasa mengarang. Untuk menulis puisi, kamu hanya perlu sedikit berlatih lagi. Bacalah buku-buku puisi di perpustakaan. Oya, pendaftarannya dua minggu lagi ditutup. Bapak Kepala Sekolah ingin sekolah kita memiliki wakil dalam lomba itu,” kata Bu Guru memberi semangat.

“ Baiklah, saya akan mencobanya, Bu,” Dion akhirnya memutuskan.

Mulai hari itu juga, Dion bersiap-siap menghadapi lomba penulisan puisi. Dengan tekun ia berlatih membuat puisi. Juga membaca buku-buku puisi di perpustakaan saat jam istirahat. Dion menikmati kesibukan barunya itu.

Akhirnya, Dion berhasil menyelesaikan puisinya. Bu guru mengirim puisi itu ke kantor panitia lomba. Kini, ia tinggal menunggu hasilnya.

Dua minggu pun berlalu. Dion masih belum mendapat kabar tentang hasil lomba puisi itu. Hingga pada hari Senin, saat upacara akan berakhir, Bapak Kepala Sekolah memberikan pengumuman, “ Siswa yang bernama Dion Pratama, Bapak minta ke depan.”

Dion terkejut. Lagi-lagi ia panik, karena mengira ia telah melakukan kesalahan. Bapak Kepala Sekolah lalu berkata, “ Inilah calon seniman dari sekolah kita. Dion Pratama mewakili sekolah kita dalam lomba menulis puisi. Dia berhasil merebut juara satu!”

Tepuk tangan bergerumuh di seluruh lapangan upacara. Dion tidak menyangka mendapat sambutan yang semeriah itu. Dion gembira karena ia mampu menunjukkan bakatnya. Bukan di bidang olahraga atau matematika. Namun di bidang yang disenanginya, bidang sastra.


Amanat : Jangan pernah merasa bahwa diri kita tidak ada gunanya karena tuhan

Menciptakan semua makhluknya mempunyai kegunaan walaupun

Mempunyai kekurangan serta kelebihan masing-masing.

Senin, 15 Desember 2008

Cara membaca Cerpen

  • Cerpen adalah singkatan dari cerita pendek.
  • Cerpen biasanya dimuat di majalah,surat kabar, dan buku kumpulan cerpen.

  • Cara membaca cerpen :
  1. Maju kedepan kelas dengan percaya diri.
  2. Berdiri dengan tegak serta tidak menutupi wajah dengan teks cerpen.
  3. Melihat penonton dan cerpen secara bergantian.
  4. Ekspresi wajah menampilkan tokoh/karakter yang sedang diceritakan.
  5. Tidak membaca cerpen secara terbata-bata dan tidak juga membaca secara tanpa mempedulikan tanda koma, titik, seru, dan tanya.